JIWA PEMIMPIN MENURUT KI HAJAR
DEWANTARA
Ki
Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan di Indonesia yang memiliki banyak
pemikiran yang sangat brilian.Diantara dia mengemukakan tentang jiwa pemimpin
diantara yaitu ada Tetep,Antep lan
Mantep
Tetep
artinya keteguhan pikiran,tidak mudah goyah. ketika seseorang memiliki
keinginan untuk memiliki pikiran yang ingin
dicapai individu harus memiliki
keteguhan hati yang tidak mudah goyah, tidak mudah terpengaruh orang
lain,ketika apa yang orang itu yakini benar maka harus diperhatikan sekalipun banyak orang yang menetang dan
menganggap itu tidak mungkin terjadi. mempunyai ketetapan
pendapat dan pikir, kalau sesuatu itu telah diyakininya. Tidak mudah termakan
isyu, tidak mudah diombang-ambingkan. Sikap tegas, apa yang dikatakan yang
diyakini itu benar, tetap dilaksanakan. Pikiran yang telah diyakini
kebenarannya, itu harus dilaksanakan dalam satuan tugasnya, dengan sikap cinta
kasih penuh kelembutan dan pengertian, Masyarakat pasti menurutinya dengan hati
yang senang, malahan mereka tidak merasa diperintah atau dipengaruhi, namun
malahan membantu dalam mendukung dengan setulus dan sepenuh hati. Dalam bahasa
jawa kata beliau adalah "Menang tanpa ngasorake".
Antep
artinya memiliki bobot atau mutu yang kuat.ketika memiliki pemikiran yang ingin
dicapai.Seseorang juga harus memiliki
boto atau mutu dalam hal ini artinya memiliki ilmu yang tinggi atau berwawasan
tinggi tidak mungkin jika ingin mencapai sesuatu tidak memiliki bekal sama sekali.Sama
saja pekerjaannya kan sia-sia.. berisi, berilmu,
berpengetahuan. Setiap kesempatan pemimpin harus belajar apa saja, untuk bekal
pergaulan dna keberhasilan kepemimipinan. Beliau mengatakan, sebenarnya orang
yang bijak sana itu ialah oran gyang banyak membaca. Kiranya ini benar dan
dicamkan oleh generasi muda, karena memang ilmu itu didapatkan dari buku-buku.
Ilmu apa saja dibaca kalau ingin pandai. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara
mengatakan dalam bahasa jawa "Digdoyo tanpo aji", artinya orang itu
sakti mandraguna tetapi tidak dengan jampi-jampi atau jimat-jimat. tetapi sakti
karena ilmu pengetahuan.
Mantep
artinya produksi akal pikiran berkualitas (Hasil akhir).Ketika sudah memiliki
keyakinan yang kuat dan memiliki ilmu yang banyak maka hasilnya akan
berkualitas. Seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya
adalah benar dan baik. Dalam penugasan dimanapun ditugaskan harus mantep, siap
dan berangkat. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara mengatakan dalam bahasa Jawa
"Ngluruk tanpa bala", jadi kita bertugas dimana saja tidak membawa
bala atau pasukan, yang wajib dibawa hanya anak istri.
Pada zaman sekarang banyak orang tua
yang salah mendidik anaknya dengan cara memanjakannya sehingga mental mereka
rapuh.Contoh ketika orang tua memarahi si anak dalam kebaikan si anak
menanggis,digertak sedikit nangis.Anak memiliki mental yang rapuh juga
dikarenakan oleh adanya HAM (Hak Asasi Manusia).Jika dulu mengambil rapot
adalah tanggung jawab anak namun sekarang rapot(hasil belajar) akan diberikan
ke orang tua.Sehingga anak sekarang tidak memiliki rasa tanggung jawab dan
memiliki rasa mental yang lemah. Seharusnya yang dilakukan
orang tua adalah mendewasan cara berpikir anak bukan memanjakannya